Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta mencatat suhu udara di kota ini, Senin (19/10) sekitar pukul 13.30, mencapai 37,7 derajat celsius. Ini merupakan suhu terpanas selama musim kemarau tahun ini.
Panasnya suhu udara siang memang sangat dirasakan masyarakat, terutama para pengguna jalan. "Embusan angin memang cukup kencang, namun di kulit terasa panas. Berdasar pengukuran pada termometer manual, suhu hari ini mencapai 37,7 derajat celsius," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Yogyakarta Tony A Wijaya.
Menurut Tony, kecenderungan suhu sudah mulai terjadi beberapa hari terakhir, tetapi baru naik secara drastis hari ini. Hari Minggu kemarin suhu siang hanya 33,7 derajat celsius, dan pada hari Sabtu hanya 31,4 derajat celsius. Sedangkan pada Minggu malam suhu terendah hanya 22,1 derajat celsius dan sehari sebelumnya 20 derajat celsius.
Meningkatnya suhu udara, lanjut Tony, disebabkan beberapa hal. Pertama, posisi matahari (gerak semu harian matahari) pada bulan Oktober ini tengah berada di atas Pulau Jawa. Kondisi ini menyebabkan intensitas penyinaran matahari menjadi tinggi, sedangkan pada saat bersamaan kondisi langit tengah bersih dari awan sehingga tak ada benda yang menghalangi cahaya.
Stasiun Geofisika memerkirakan kondisi ini akan kembali normal akhir Oktober seiring datangnya musim hujan. "Namun, masyarakat masih harus mewaspadai potensi angin kencang. Senin pagi ini, sejumlah daerah di Kabupaten Sleman dikabarkan terkena angin kencang mendatar, bukan puting beliung,
Selasa, 20 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About me
- Zulfan
- Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
- Anak pertama dari empat saudara, lahir pada tanggal 10 Maret 1990, di Pagutan Mataram NTB, yang ingin melanjutkan Hobinya dalam bidang Teknik Informatika
0 komentar:
Posting Komentar