Jumat, 09 Januari 2009

Partikel tanya dalam bahasa Jepang

Pertanyaan dalam bentuk sopan

Partikel tanya dibahas di sini karena penggunaan utamanya adalah untuk menandakan pertanyaan pada kalimat sopan. Walaupun sebetulnya bisa saja kita bertanya dalam bentuk sopan dengan hanya menggunakan intonasi, pada umumnya partikel tanya ditambahkan pada akhir kalimat untuk menandakannya. Partikel tanya tersebut adalah aksara hiragana 「か」 dan pada bahasa tertulis kamu tidak perlu tanda tanya. Dengan alasan yang telah dibahas sebelumnya, jangan menggunakan deklaratif 「だ」 dengan partikel tanya ini.
Contoh 1
田中さん: お母さんはどこですか。- Ibu(mu) di mana?
鈴木さん: 母は買い物に行きました。- Ibu (saya) pergi belanja.
Contoh 2
キムさん: イタリア料理を食べに行きませんか。 - Pergi makan masakan Italia?
鈴木さん: すみません。ちょっと、お腹がいっぱいです。- Maaf. Perut (saya) agak penuh.

Di sini pertanyaannya sebetulnya adalah ajakan, secara tata bahasa mirip dengan ajakan pada bahasa Indonesia seperti "Tidakkah kamu akan menemaniku?". 「すみません」 adalah cara yang sopan untuk meminta maaf. Yang sedikit lebih tidak formal adalah 「ごめんなさい」 dan versi santainya hanyalah 「ごめん」.




Partikel tanya pada kalimat santai



Sangatlah masuk akal untuk beranggapan bahwa partikel tanya bekerja dengan cara yang persis sama pada pembicaraan santai. Sayangnya, kenyataannya tidak seperti itu. Partikel tanya 「か」 umumnya tidak digunakan di pembicaraan santai untuk membuat pertanyaan sebenarnya. Dia sering dipakai untuk berpikir apakah sesuatu itu benar atau tidak. Tergantung konteks dan intonasinya, dia juga bisa dipakai untuk membuat pertanyaan retoris atau menyatakan sarkasme. Hasilnya bisa terdengar cukup kasar jadi kamu perlu hati-hati untuk menggunakan 「か」 pada bentuk santai.
Contoh

(1) こんなのを本当に食べるか?
- Emang kamu pikir (dia) beneran bakal makan kaya ginian?!

(2) そんなのは、あるかよ!
- Emang aku keliatan kaya orang yang punya kaya gituan?!
Sebagai ganti 「か」, pertanyaan umum di gaya bahasa santai menggunakan partikel penjelasan の atau tidak menggunakan apapun kecuali intonasi yang naik, sebagaimana telah kita pelajari di bagian-bagian sebelumnya.

(1) こんなのを本当に食べる?
- Kamu beneran mau makan kaya ginian?

(2) そんなのは、あるの?
- Kamu punya yang kaya itu nggak?


「か」 pada klausa subordinat



Penggunaan lain partikel tanya berikutnya adalah tata bahasa yang dipakai di gaya bicara manapun, sopan maupun santai. Partikel tanya yang ditambahkan di akhir klausa subordinat membuatnya menjadi pertanyaan mini di dalam kalimat yang lebih besar. Ini memungkinkan pembicara berbicara tentang suatu pertanyaan. Contohnya, kamu bisa berbicara tentang pertanyaan "Apa yang aku makan hari ini?" Pada contoh berikut pertanyaan yang dibicarakan ditandai dengan merah.

(1) 昨日何を食べたか忘れた。- Lupa apa yang kumakan kemarin.
(2) 彼は何を言ったかわからない。- Nggak ngerti apa yang dia omongin.
(3) 先生が学校に行ったか教えない? - Tidakkah kamu akan memberi tahuku apa guru pergi ke sekolah?

Pada kalimat seperti (3) pertanyaannya memiliki jawaban ya/tidak, dan pada kasus tersebut cukup umum (tapi tidak wajib) untuk menambahkan 「どうか」. Ini sama dengan mengatakan "apakah ... atau tidak" di bahasa Indonesia. Kamu juga bisa menambahkan pilihan lainnya juga untuk mengatakan hal yang sama.

(1) 先生が学校に行ったかどうか知らない。- Tidak tahu apakah guru pergi ke sekolah atau tidak..
(2) 先生が学校に行ったか行かなかったか知らない。- Tidak tahu apakah guru pergi ke sekolah atau tidak pergi.


Menggunakan kata tanya


Karena kita kebetulan sedang membahas tentang pertanyaan, ini saat yang bagus untuk melihat beberapa kata tanya (di mana, siapa, apa, dll.) dan apa artinya pada berbagai konteks. Lihatlah apa efek menambahkan partikel tanya ke kata dasarnya.

Kata Tanya



Kata+Partikel tanya
Arti


誰か
seseorang


何か
sesuatu


いつか
suatu waktu


どこか
suatu tempat


どれか
salah satu dari pilihan yang ada

Seperti yang bisa kamu lihat dari contoh-contoh berikut, kamu bisa memperlakukannya bagai nomina biasa.

(1) 誰かがおいしいクッキーを全部食べた。- Seseorang makan semua kue enaknya.
(2) 誰が盗んだのか、誰か知りませんか。- Apa ada seseorang yang tahu siapa yang mencurinya?
(3) 犯人をどこかで見ましたか。- Apakah kamu melihat penjahatnya di suatu tempat?
(4) この中からどれかを選ぶの。- (Menjelaskan) Pilih salah satu di antara [beberapa pilihan berikut].

Khasanah Bahasa Jepang

Dibandingkan dengan bahasa-bahasa Eropa, bahasa Jepang dikenal memiliki banyak jenis kata yang menggambarkan suara-suara, atau bahkan kondisi yang nampak dari benda-benda. Kata-kata seperti ini disebut dengan onomatope. Di bagian ini, kita akan berkeliling Jepang sambil bertualang di dunia onomatope bahasa Jepang yang menakjubkan.















1. Dokidoki, Jirojiro

Hari ini kita akan memulai serial baru mengenai onomatopoeia, yaitu kata-kata menarik dalam bahasa Jepang, yang menggambarkan suara-suara, atau kondisi dari benda-benda.

Dalam 10 bagian serial onomatopoeia kali ini, kita akan berkeliling Jepang sambil bertualang di dunia onomatopoeia bahasa Jepang yang menakjubkan.


Listen

Download MP3

2. Bura-bura, Ira-ira, Ho, Waku-waku

Hari ini merupakan bagian ke-2 dari programa kita yang akan mengajak Anda bertualang di Jepang sambil mempelajari dunia onomatope. Hari ini, kita akan memulai perjalanan kita dari Asakusa, kawasan di bagian timur kota Tokyo.

Listen

Download MP3

3. Ogyā-ogyā, Suya-suya, Niko-niko

Hari ini merupakan bagian ke-3 dari programa yang akan membawa Anda berkeliling di Jepang sambil menikmati dunia onomatope. Onomatope adalah kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan suara, perasaan, atau kondisi tertentu.


Listen

Download MP3



4. Peko-peko, Kara-kara, Kira-kira, Shīn

Hari ini merupakan bagian ke-4 dari programa yang akan membawa Anda berkeliling Jepang sambil menikmati dunia onomatope, yaitu kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan suara, perasaan, atau kondisi tertentu.


Listen

Download MP3

About me

Foto Saya
Zulfan
Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Anak pertama dari empat saudara, lahir pada tanggal 10 Maret 1990, di Pagutan Mataram NTB, yang ingin melanjutkan Hobinya dalam bidang Teknik Informatika
Lihat profil lengkapku

Network